Cerita Dewasa - Aku Diperkosa 3 Gadis Cantik
Cerita Dewasa - Aku Diperkosa 3 Gadis Cantik - Siang yang panas menyelimuti kota Medan, bel tanda selesainya jam belajar di sekolah telah berbunyi.
"Ramon, temenin aku di rumah yuk, di rumahku ga ada orang..." Kata seorang gadis cantik keturunan chinese yang duduk sebangku denganku. Dia adalah Vivi, pacarku yang sudah kupacari selama 2 tahun sejak SMP.
"Ya udah... yuk..." Kataku sambil meraih tangannya dan berjalan di koridor sekolah.
Singkat cerita, kamipun tiba di rumahnya.
Di rumah, Vivi langsung memberikanku minuman dingin
"Sayang... aku punya DVD baru nih..." Katanya sambil menunjukkan sebuah kotak DVD.
"Mana? Puter dong..."
DVD yang dimaksud pun diputar, DVD tersebut adalah DVD bokep koleksi barunya.
Saat film mulai diputar badanku mulai panas dingin dengan Vivi yang duduk di sebelahku mulai membuatku panas. Vivi pun mulai mendekat dan makin mendekatiku, lalu menyandarkan kepalanya di bahu kananku... Film yang tersaji pun tambah lama tambah hot, sehingga Vivi mulai duduk di pangkuanku, tanganku pun mulai bergerak perlahan menyentuh pahanya yang tertutup rok SMA nya. Vivi pun mulai bereaksi dengan sedikit menahan nafasnya. Ku langsung menciumnya dengan ganas. Tangan kiri gua mulai meremas-remas toketnya, yang sering gua nikmatin di kamar mandi sekolah (hehehe). Lalu perlahan gua buka kancing seragam SMA nya satu satu.
Lalu Vivi mulai melepaskan ciuman kami, sambil berdiri lalu membuka seragam SMA dan BH merah mudanya. Gua langsung tarik lalu gua cupang lagi lehernya dengan ganas (jangan kasih napas!!! maklum, udah kebelet) sambil menggosok gosokkan jari gua di luar CD nya sampe basah. Lalu gua arahkan cupangan gua ke toketnya yang lumayan gede (kira kira 36 B), gua cupang terus ampe merah semua, terus gua cupang ampe pindah ke pusarnya, karna terhalang rok seragamnya.
"buka dong beibh..." suruh gua
"mmm..."
Lalu Vivi membuka rok sekaligus dengan CD biru mudanya. Terpampanglah memek yang sangat indah, merah muda tanpa bulu sedikit pun, kayaknya baru dicukur nih...
gua cipok lagi Vivi sambil tangan gua menggosok gosok memeknya yang semakin lama semakin becek oleh cairan kewanitaannya. Vivi menggelinjang tak karuan dengan pekerjaan gua ini, desahannya memenuhi seluruh lantai 1 rumah yang kosong ini. Lalu gua isep memeknya yang basah itu gua mainkan lidah gua sampe si Vivi orgasme.
"Aaaaaccccckkkkhhhhh........."
Cairan memeknya nikmat sekali.
Desahan nikmatnya membuat gua makin semangat ngerjain Vivi.
"Beibh... gantian isep punyaku..." pintaku
"mmm..."
Lalu gua buka semua pakaian gua yang gua pake, lalu melemparkannya ke lantai. Gua duduk di sofa, sementara Vivi berlutut di hadapan ****** gua, memijat, mengurut, lalu mengulum ****** gua, wah... emang ahli ce gua nih, ini yang bikin gua tambah cinta ama dia nih... disepong sepongnya ****** gua, dengan sentuhan dan remasan yang mantap. Hingga terasa peju gua udah di ujung tanduk.
"Beibh!! Udah...!!!"
"Hehe... hampir keluar yah??"
"Udah tau nanya"
Lalu gua cipok lagi dia dengan ganas, dengan permainan lidah kami yang padu...
"Aku masukin ya beibh???" gua tanya
"hhmmm..." jawabnya
lalu dengan posisi Vivi tidur di sofa lalu gua duduk di hadapan memeknya yang merekah indah itu, gua masukin ****** gua yang udah full tegang ke dalam memeknya yang super becek itu.
"Cleb...."
"Aaaahhhh...." erang Vivi
memeknya terasa sangat hangat dengan denyutan yang nikmat, sempit sekali rasanya. Gua lalu mulai menggoyangkan sambil tangan gua meremas remas toketnya yang bergoyang goyang itu.
Tiba tiba terdengar suara seperti ada yang membuka pintu depan, dan muncul 2 orang ce, mereka adalah 2 kakak Vivi
"Hey... Kalian berdua ngapain???" Kata Indah, kakak Vivi yang paling tua
"Ramon! Kakak ga nyangka kalian berdua gituan!!" Teriak Sarah, kakak vivi yang satunya.
"g...g..g... gak aa... da... kak..." jawabku dengan terbata bata sambil mencabut ****** gua yang langsung lemas seketika karna ketakutan.
"Kalo gak ada, tuh kalian berdua kok bugil??!" bentak Indah
"Wah bahaya nih... harus kita lapor sama papa nih..." tambahnya
"Jangan kak... Vivi minta maaf yah..." kata Vivi
"Enak aja minta maaf...!!!" bentak Indah lagi
"Boleh aja dimaafin... asal..." lalu Sarah membisikkan sesuatu pada Indah
"asal apa kak?" tanya Vivi
"Asal Ramon mau puasin kita juga..."
"Apa???"
Gua terkejut ngedenger perkataan kakak kakaknya Vivi, ga nyangka gua mereka kayak gitu, bukannya ngedidik adiknya malah ikutan, tapi ga papa lah, ini namanya sekali mendayung, 3 bersaudara didapati... hehehehe...
Sarah dan Indah mulai mendekati gua, lalu Indah mulai mencium gua dengan ganas, ****** gua yang teudah lemas tadi mulai naik lagi. Sementara Sarah langsung mengocok ****** gua, dilanjutkan dengan menghisap ****** gua sampai tegangnya full lagi... Wah mantep juga nih, dapet serangan di sana sini.
"Vivi, udah... sini ikutan..." ajak Indah
Vivi langsung menjejalkan toketnya ke muka gua, setelah Indah melepaskan ciuman ganasnya. Indah lalu pindah ke ****** gua, bergantian dengan Sarah menikmati ****** gua. Semangat gua langsung membara dengan serangan bertubi tubi di seluruh tubuh.
Setelah itu, Indah dan Sarah mulai menunda pekerjaan mereka, lalu mereka berdua berdiri menanggalkan seluruh pakaian mereka hingga terdapat 3 orang bidadari yang sangat cantik, sexy, putih dan montok itu.
Indah lebih montok daripada Vivi, ukuran toketnya lebih gede, bibirnya lebih merah dengan memek berjembut tipis. Sementara Sarah juga ga kalah montok dari kakaknya, juga tak kalah cantik dengan kakaknya. Pokok'e maknyussss.... (kayak kata pak bondan, hehehe)
lalu mereka bertiga menggerayangi tubuh gua, satu nyipok gua, satunya ngisep ****** gua, dan satu lagi ngejilatin dada gua, gua ga tau lagi siapa ngerjain yang mana, yang pasti gua ampe merem melek diserang kayak gini...
"Kontolnya besar juga nih, muat ga ya di memek ku?" kata Indah bercanda
"Boleh dicoba kok..." kata Vivi
Lalu, tak lama kemudian, Indah mengajak kami semua untuk pindah ke kamarnya yang ranjangnya besar.
Lalu Indah langsung ngedorong gua ampe telentang di ranjang, dengan ****** yang tegak menantang. Indah langsung naik ke atas tubuh gua, lalu mencoba duduk di atas ****** gua menghadap gua sambil memasukkan ****** gua, dan langsung menggoyangkannya naik turun.
"mmmppphhhh..... enak juga nih ******....."
Lalu kulihat Vivi dan Sarah di kanan kiri gua, mereka berdua ngeliatin kakaknya yang lagi seru dengan ****** gua. Nih memek sempit banget, lebih sempit daripada punya Vivi, dan gua udah ga tahan lagi, goyangan Indah pun dipercepat, kayaknya mau orgasme nih si Indah.
"Ah... Ah... AH..." erangnya di setiap enjotan
"Aaaaaaaaccccccchhhhhhhhhhhh...........!!!!!!! !!!! !" teriaknya saat orgasme
Gua yang udah ga tahan dengan enjotan Indah lalu gua keluarin sperma gua di memeknya Indah. Lalu Indah menjatuhkan tubuhnya, dan mencium gua.
Tak lama kemudian, Indah mencabut ****** gua dari memeknya yang sudah dipenuhi cairan kenikmatan kami berdua.
"Eh... nih anak ngecret ga bilang bilang ya... an nih!" katanya ketika melihat di memeknya ada cairan sperma gua.
"Ga papa ah kak... namanya juga nanggung"
"Iya... kalo keterusan, trus salah satu dari kita bertiga hamil gimana?"
"Ga papa ah kak..." potong Vivi membela gua
Indah lalu masuk ke kamar mandi.
Gua masih telentang dengan rasa lelah yang sangat sangat lelah, lalu Vivi ngedatengin ****** gua dan langsung nyepong ****** gua, ngebersihin sisa sisa sperma yang ada, ****** gua yang udah lemas lalu langsung tegang lagi. Ga lama Vivi ngisep ****** gua, gua suruh Vivi nungging, gua mau coba doggie style, yang sering kami berdua lakukan.
Selagi gua genjot Vivi, Sarah mencium gua, ciumannya masih kalah ganas dari 2 saudaranya, masih lebih hebat ciuman Vivi daripada Sarah.
Gua lepas ciuman gua. Lalu gua fokus ke permainan gua sama Vivi.
Ga lama, Vivi minta ganti posisi, Vivi gua tidurin telentang lalu membuka selangkangannya lebar lebar. Gua masukkan ****** gua lalu gua genjot.
Setelah gua keluar sama Indah tadi rasanya ****** gua lebih tahan menerima gempuran memek Vivi. Ampe Vivi yang orgasme, memeknya berdenyut denyut dan mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan hangat.
"Ooooohhhhh.... Bbbbeeeiiibbbbbhhhh........"
Gua cipok dia, lalu gua lepas ****** gua, Vivi terbaring lemas dan gua gantian sama Sarah, gua tidurin Sarah lalu gua buka selangkangannya dan gua isep vaginanya, bulunya sangat lebat, memeknya Sarah ga kalah mantap dari 2 saudaranya.
"Ramon... masukin ajah... kakak udah ga tahan nih..." kata Sarah
langsung gua buat nungging sambil pegangan di dinding dengan kaki tetap berlutut di ranjang, posisinya agak ke atas, gua masukin ****** gua dari belakang, langsung gua genjot dengan kencang, memeknya sempit juga, gua udah "panas" dari tadi sama kelakuan 3 bersaudara ini. Setelah 5-6 menit gua posisi begini, lalu gua ubah posisi jadi gua di atas dan Sarah di bawah. Gua genjot sekencang kencangnya, sambil gua remas remas toketnya yang menantang, ukurannya ga kalah gede sama Vivi punya.
"Aaaahhhhh......" teriaknya orgasme, ****** gua lepas, lalu keluar la cairan yang terciprat kayak air mancur kecil di film film bokep, baru kali ini gua liat ce orgasme kayak gini di depan mata. Keren juga hahaha.
Lalu gua lanjutin, gua masukin lagi ****** gua ke memeknya Sarah, gua genjot sekencang kencangnya, karna gua belum nyampe juga. Gua liat Vivi terbaring lemah dan gua ngeliat Indah baru keluar dari kamar mandi, lalu duduk di samping kami di tepi ranjang.
Akhirnya...
"Kak... Ma...u... keluar nih.... aaaccchhh...."
"Ya udddaaahh... dddiii daaallllleeeemmm... aajahhhh gaakkkhhh papahhhhh....."
Menyemburlah sperma gua di dalam memeknya, lalu gua diem dan gua jatuh ke badan Sarah, gua cium Sarah ampe gua ngerasa lemas selemas lemasnya.
Gua copot ****** gua dari memek Sarah, keluarlah sperma gua sedikit demi sedikit dari memeknya.
"Ah... Kak Sarah, Kak Indah... Makasih yah... Ramon puas kak..."
"Sering sering aja yah puasin kita lagi..." kata Sarah
"Tanya Vivi dulu dong kak.... aku kan pacarnya Vivi..."
"Iya deh..."
Pandangan kini tertuju pada Vivi yang tertidur bugil karena kelelahan. Akhirnya gua nginap di rumah itu ampe 2 hari, selama itu gua terus terusan ngesex ganti gantian sama mereka bertiga
Betapa nikmatnya ngesex ama 3 ce sekaligus, kakak beradik lagi, itulah pengalaman gua yang sangat indah untuk dikenang.
Demikian tadi Cerita Dewasa - Aku Diperkosa 3 Gadis Cantik. Baca cerita dewasa lainnya klik disini.
Category:
0 komentar