Cerita Dewasa : Menikmati Memek Mantan Adikku
Cerita Dewasa | Aku Ngentot Mantan Adikku
Cerita Hot ini berawal dari suati Siang saat aku sendirian di rumah . Ayah , Ibu dan adik-adikku sedang ada acara masing-masing . aku yang memang sedang tidak ada acara , bertugas untuk menjaga rumah . Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian , aku berniat untuk membersihkan rumah . Baca cerita dewasa daun muda tita mantan pacar adikku selengkapnya disini .
“aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orang-tuaku…” pikirku waktu itu .
Ketika aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua dengan Dewi , adikku yang bungsu) , aku menemukan foto Dewi dengan mantan pacarnya waktu SMU yang bernama Herland . Keluargaku dan Herland sudah cukup dekat , bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri . Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru , Herland mulai jarang main ke rumah .
Tiba-tiba aku yang kangen dengan Herland karena sudah jarang bertemu , sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia main ke rumah . Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku simpan di Handphone-ku . aku sengaja tidak memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya , termasuk Dewi . Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk main ke rumah . aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland agar dapat berpacaran kembali . Siapa tau dengan mengundang Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana .
Sesaat setelah mengirimkan SMS , aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti sesaat , sambil menunggu balasan darinya . Sesekali aku melihat Handphone-ku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum , namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya . Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku .
Ketika membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok , aku menemukan sekeping DVD tanpa cover . Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah .
Di layar TV sekarang terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu . Pertama mereka saling berciuman , kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas . Si cowok mulai menciumi leher ceweknya , kemudian turun ke payudara . Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara . Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film .
aku yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya , memutuskan untuk melanjutkan saja . Di tengah-tengah film , pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan teman-teman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka .
.
.
Birahiku tiba-tiba saja semakin tinggi . aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan masturbasi . Sehingga selama menonton , tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan . Kaos berwarna hitam yang aku pakai , sudah terangkat sampai di atas payudara . Kemudian Bra-ku sudah dalam keadaan terlepas . Kuelus-elus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas . Sungguh enak sekali rasanya , apalagi kalau sampai terkena putingnya .
Celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki , lalu tanganku aku masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku . Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi , rintihanku semakin keras . Tangan kananku semakin cepat menggosok klitoris , sementara yang satunya sibuk meremas-remas toketku sendiri .
“Oohh . . Ooohh . .” desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme .
Tiba-tiba , pintu depan diketok . Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang terbuka disana-sini . Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat mengeluarkan Disc-nya .
“Aduh gawat…!!” pikirku panik .
“Siapa ya? Apa jangan-jangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar…” aku mulai kuatir .
Dengan terburu-buru aku membukakan pintu . Ternyata di depan pintu berdiri sosok yang sudah aku kenal , yaitu Herland mantan pacar adikku .
“Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak main nih…” katanya dengan ceria .
“Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih?” tanyaku .
“Emang sengaja Teh . Kan Herland mau ngasih surprise sama keluarga mantan pacar nih…” jawabnya sambil tersenyum cuek .
“Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi main ke rumah…” candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu .
Herland tersenyum mendengar candaku , mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku .
“Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana?” tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang .
“Sedang ada acara masing-masing tuh . Dewi juga lagi pergi sama temannya , jadi di rumah cuma ada Teteh doang . Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland sebelumnya . Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih…” aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum .
Terus terang saja , aku sudah sangat kangen dengan Herland . Ternyata Herland pun mau mengerti maksudku . Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri , dia saja memanggil namaku dengan ‘Teteh’ berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan ‘Kakak’ . Maklum saja keluarga Herland termasuk Broken Home , tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua .
Karena sudah lama aku tidak mengrobrol dengan Herland , kami berbicara banyak mengenai berbagai hal . aku juga sempat memperhatikan di usianya yang menginjak 17 tahun , ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa . Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak berubah , tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku , hanya sekitar 160 cm . Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa .
Setelah cukup lama mengobrol , aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah . aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi . Setelah aku selesai mandi dan berpakaian , aku mengajaknya untuk makan siang bersama . Di saat makan , aku merasa Herland terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit .
“Huh , dasar cowok! Dimana-mana sama aja…!” omelku dalam hati .
Namun aku bisa memaklumi dia , karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat sexy dan menggiurkan .
“Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya?” aku berpura-pura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya .
“Ah , enggak kok Teh . Dewi kan sekarang udah punya pacar baru…” ujar Herland sekenanya .
“Herland jangan pulang buru-buru yah . Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau Herland sedang ada di rumah…” kataku berharap supaya Herland dapat lebih lama di sini .
“Iya deh Teh . Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang…” jawabnya .
“Ya udah , Herland nonton TV dulu aja . Teteh mau masuk ke kamar dulu . Mau istirahat sebentar…” lanjutku .
“Ya udah Teh , nggak apa-apa kok . Teteh istirahat aja dulu…” kata Herland .
Setelah pamit ke Herland , aku beranjak masuk ke kamar tidur . Setelah menutup pintu kamar , aku bercermin . Wajahku terbilang manis , kulit kuningku juga bersih dan mulus karena sering luluran . Walaupun badanku mungil , tapi terbilang proporsional . Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Bra-ku , karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra . Kemudian aku memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang , dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah , karena sesuai dengan postur mungilku .
aku tersenyum sendiri melihat hotpants-ku yang memang membuat aku tampak sexy . Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu . aku yang dalam keadaan cukup lelah , merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak . Belum lama beristirahat , aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku . Astaga! aku baru ingat , itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi . Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran , aku pun bangkit dari tempat tidurku , dengan terburu-buru aku memakai kaos tanpa sempat memakai Bra terlebih dahulu , kemudian dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamarku .
Begitu aku membuka pintu kamar , aku melihat pemandangan yang mendebarkan . Herland sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri . Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia , kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali .
aku berpura-pura batuk , kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk disampingnya . Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya . Lalu dengan terburu-buru dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi .
“Eh , Te…teh ga-ak jadi istira…hat ya…?” kata Herland salah tingkah .
Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya .
“Iya nih Land , gerah banget di dalam . Eh , filmnya nggak usah dimatiin . Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh…” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja .
“Hah? Teteh mau i-ikut nonton…? Jangan Teh Herland malu…” katanya gugup .
“Kok Herland masih malu? Kayak sama siapa saja . Herland kan sudah seperti keluarga sendiri , masa masih malu sama Teteh?” kataku meyakinkannya .
“I-iya deh…” jawab Herland dan tidak jadi mematikan DVD-nya .
Dengan santai aku duduk di samping Herland sambil ikut menonton . aku mengambil posisi bersila sehingga hotpants-ku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku . Adegan-adegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu memang sungguh menakjubkan , mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap . aku melirik ke arah Herland yang sejak tadi bergantian antara memandangi adegan panas tersebut dan terkadang juga melihat ke arah paha dan payudaraku . Terlihat ia berkali-kali menelan ludahnya . Nafasku juga mulai memburu karena terangsang melihat Film tersebut .
“Land , kamu udah pernah bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba .
“Eh , kok Teteh tau-tau nanya kayak gitu sih?” jawab Herland bingung .
Herland agak kaget mendengar pertanyaanku , soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaos putihku . aku semakin memanaskan aksiku , sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpants-ku terlihat jelas .
“Gak usah malu Land . Teteh bisa jaga rahasia kok…!” tanyaku semakin penasaran .
“Belum pernah kok Teh… Beneran deh!” jawab Herland tersipu .
“Tapi kamu udah sering nonton Film kayak gini kan?” pancingku .
“Lumayan sering sih Teh . Tapi paling Herland nontonnya rame-rame , atau kalo lagi nonton sendirian sambil ngocok deh…” jawabnya mulai santai .
“Land , menurut kamu Teteh cantik gak sih?” lanjutku terus menggoda Herland .
“Iya Teh! Sebenernya dari dulu Herland udah merhatiin kalo Teteh tuh cantik…” timpal Herland .
Merasa dipancing seperti itu Herland mulai memberanikan diri untuk memegang tanganku . aku sedikit kaget , namun membiarkan tanganku dibelai oleh telapak tangannya . Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh keringat karena gugup . Karena aku biarkan , dia terus membelai-belai bagian tangan seraya perlahan-lahan mulai naik untuk mengusap pergelangan tanganku . aku pasrah saja ketika Herland memberanikan diri melingkarkan tangannya pada bahuku . Namun tampaknya ia belum berani untuk menatap mataku . Sambil terus memeluk bahuku , tangan kanannya mulai berani memegang-megang payudaraku .
“Enak ya Teh diginiin…?” tanya Herland disela permainan tangannya .
“Emph… Emph…” aku hanya merintih menikmati remasan Herland pada payudaraku .
Sambil memegang payudaraku , dengan ganas Herland mulai menciumi bibir dan leherku . akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciuman-ciumannya . Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini menjadi riuh oleh suara-suara kecupan dan rintihan-rintihan erotis . Setelah beberapa menit kami berciuman , aku yang sudah terangsang berat berniat untuk melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi .
“Land… Sebentar deh . Teteh buka kaos dulu ya…” kataku menghentikan pegangannya .
Herland hanya mengangguk mendengar kata-kataku . Tentu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apa-apa .
“Land , payudara Teteh bagus gak?” ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya .
“Ba-bagus Teh…!” jawabnya dengan terbata-bata .
Herland tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda . Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku . Merasa terus dipancing seperti itu , Herland tampaknya tidak tahan lagi . Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi . aku memejamkan mata meresapinya , Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar . Sambil melumat , lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku , dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain . Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan . Dengan kuluman lidah Herland yang agresif , ditambah remasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku , birahiku pun dengan cepat naik . Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus .
“Aaaaahh Herlaaand… . Aaaahhhhhhh… .” aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku .
“Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih…!” sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku .
“Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland!” pintaku kepada Herland .
Herland yang tadinya malu-malu semakin salah tingkah mendengar permintaanku . Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil . aku semakin terangsang melihat tubuh bugil Herland dari dekat . Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot . Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat . Entah kenapa , kalau waktu dulu ngebayangin bentuk penis cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir .
“Wah penis kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus… Teteh boleh isep ya…!?” tanyaku tidak sabar .
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok , menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat .
“Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh! Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh…” penis Herland terasa nikmat sekali di mulutku .
“Teh… Aaaah… Enaaakk…! Dari dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland . Akhirnya kesampaian juga…!” katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya .
aku semakin bernafsu menghisap penisnya , terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah .
“Hmm… nikmat banget penis kamu Land!” kataku memuji kenikmatan penisnya .
“Aaaaahh . . Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah?” ceracau Herland menikmati hisapanku .
aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland . Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya , Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu . Didorongnya tubuhku hingga terlentang di karpet , lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya . Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremas-remas payudaraku .
“Ahh… Mmmh . . Uuuh . . Eenak Land…” desahku keenakan .
aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa . Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat .
“Auwh… Nikmaaaat bangeett… Aaah…!” desahanku semakin kencang .
aku menggelinjang , tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku . Sejurus kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku . Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku . Mata Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi .
“Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya . .?” tanyaku penasaran .
“Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini . Mana masih rapet banget lagi…” jawabnya .
Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku . Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku . Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku , darahku makin bergolak ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku .
“Sshhhh…” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku .
Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku , aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku . Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya , jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja . Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik , mengucurlah cairan pra-orgasmeku . aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha mulusku .
“Eemmhh… Enaaaakk bangeettt…!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland .
Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku , nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan . Dia jilati cairanku dijarinya itu , aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri . Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku , kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya .
Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku , kurasakan Herland mulai menjilati pahaku yang mulus , jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah . Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar , aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku . Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya , tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku , rasanya sungguh nikmat , geli-geli enak seperti mau pipis . Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat . Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku .
“Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh . . Eenak… Terus…!” jeritku .
“Slurp… Slurp… memek Teteh gurih banget… Mmmh… Slurrrppp…” katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah .
Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi . Tidak sampai lima menit , tubuhku mulai mengejang , rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku .
“Aaaaaaaaaahh…” aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku .
Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku .
Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu . aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya . Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih lima menitan . Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi , barulah kemudian Herland melepaskan kepalanya dari situ , nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku .
“Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh…!!” puji Herland kepadaku .
“Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh…” aku juga ikut memuji Herland .
“Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah…” pintanya .
“Herland mau Teteh apain?” tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme .
“Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih!” jawab Herland .
Lalu Herland duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang sudah sangat tegang . aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan . Kuraih penis itu , pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat dan pelan lagi . Hal itu tentunya semakin memainkan birahi Herland .
“Aaaah… Teteeeeh…! Enaak bangeeet…” Herland semakin mendesah kencang .
Setelah puas mengocok-ngocok penisnya , aku mulai menjilati batangnya dengan pelan . Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu , dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku . aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan penis itu ke mulutku . Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku , aku merasakan aroma khas pada benda itu , lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya . Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya . Hal itu membuat Herland blingsatan sambil meremas-remas rambutku .
“Sluurpp… Sluuuurp… Mmmmmh . .” desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya .
“Enak ya Land…? Hmm…?” tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Herland dan menatapnya dengan senyum manisku
“Enaaak banget Teh…” Herland mendesah-desah keenakan .
Herland mulai mengerang-erang keenakan , tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku . aku semakin bernafsu mengulum , menjilati dan mengocok penisnya . Kusedot dengan keras penis hitam itu . Kubuat pemiliknya medesah-desah , aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya . aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku .
“Oooh… Terus Teehh… Herland hampir keluar…!” Herland semakin mendesah .
Karena Herland sudah hampir keluar , aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya . aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman . Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya .
“Aaahh… Herland keluaaaarrr Teeeh . .!!” desahan Herland semakin kencang .
“Croot . . Croot . .” tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut mulut , wajah , payudara dan hampir seluruh tubuhku . Dengan sigap aku menelan dan menjilati sperma Herland seperti seorang yang menjilati es krim dengan nikmatnya . aku benar-benar menikmati permainan ini .
“Eeehhmmm… Sluuurp…” aku terus menikmati menghisap penisnya .
Kemudian aku meneruskan untuk mengusap dan aku jilati semua spermanya yang berceceran di tubuhku sampai tak tersisa . Lalu aku hisap penisnya dengan kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan . Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis , aku melepaskan hisapan pada penisnya , kemudian benda itu mulai menyusut pelan-pelan .
“Nikmatnya sperma kamu Land…” bisiknya mesra seraya menjilat sisa-sisa spermanya yang masih menempel pada bibirku .
“Obat awet muda ya Teh…” kata Herland bercanda .
“Yaa begitulah… Makanya Teteh tetep awet muda kan?” aku ikut membalas candanya .
Walaupun sudah sempat mencapai orgasme , namun birahiku belum juga padam . aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya .
“Land . . Ayo sekarang masukin penis Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih…” perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu .
Tanpa pikir panjang lagi , Herland lalu mengambil posisi duduk , kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku . aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya . Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku .
“Uuhh… Nnggghhh…!” desisku saat penis yang sudah sangat keras itu membelah bibir kemaluanku .
“Teteh mau tau apa yang pengen Herland lakuin ke Teteh dari dulu? Herland pengen ngentot Teteh sampai ketagihan…!!” katanya sambil tersenyum nakal .
“Aaaauw… Pelan-pelan dong Land… Aaakh…” desahku sedikit kesakitan .
Walaupun sudah tidak perawan lagi , tapi vaginaku masih sempit . Mungkin juga karena penis Herland termasuk besar ukurannya .
“Auuhh . . Enaaak Land…” desahku yang semakin merasakan nikmat .
Herland tampak merem-melek menahan nikmat . Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini . Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya .
“Aaaahh… Nikmaat bangeett Laaand… .” teriakku .
aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa . Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku . Masa bodoh dengan status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung pikirku , aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Herland . Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur .
“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku .
“Aakh…! Aaaakh…! Nikmaaat banget… Laand…” aku meneriakkan nama Herland .
aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu . Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Herland yang sangat tegang itu .
“Ooh… Lebih keras lagiii Laand… Lebih cepaaat…” jeritku kenikmatan .
Keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami . Tapi Herland malah mencabut penisnya , mungkin ia lelah dengan posisi ini .
“Dasar ABG…!” umpatku dalam hati .
aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang . Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya , dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang penis Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku .
“Ooooooh . . Herlaannddd…!!” aku menjerit keenakan .
Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku .
“Ouuh . . Memek Teteh enak bangeeet…! Penis Herland serasa dipijat…” desahnya .
“Uggh . . Uuuh . . Penis Herlaaand… Juga nikmaat…” aku juga memuji keperkasaan penisnya .
Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat . Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan sperma Herland maupun lendir yang meleleh dari vaginaku . Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami , kami masih saling memompa , merintih , melenguh , dan mengerang . aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat . aku merasa semakin melayang . Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan . Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul , aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat .
“Teeeh… Herland bentar lagi keluar nih…!” erangnya panjang sambil meringis .
Hal yang sama pula dirasakan olehku , aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat .
“Aaaaaah… Teteeeh juga udah mau keluar Land…!! Kita keluar sama-sama Land…!!” aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme .
“Oooohh… Teeehhh… Aaaaaahh…!!” Herland berteriak panjang .
Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat . “Cret . . Cret . .” kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang bersamaan . aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku , sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak , tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya . Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami . aku memeluk erat-erat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang . Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritan-jeritan kami .
Herland mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat .
“Aaahh… Land… kamu hebaaat banget Land…” pujiku sambil mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini .
“Herland ju… ga Teh… Haaah… . Haaaah… Terima kasih untuk kenik… matan ini… Belum pernah Herland merasakan nikmat yang luar biasa seperti ini…” jawab Herland sambil terengah-engah seraya mengecup keningku dengan mesra .
Setelah merasa kuat untuk bangun , kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma , keringat dan liur . Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi , melainkan hanya berciuman dengan mesra saja , karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang . Siraman air pada tubuhku benar-benar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah seharian penuh ‘bermain’ dengan Herland .
Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar ‘medan laga’ tadi dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi . Setelah beres , kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi . aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh , karena dia sudah terlihat ahli , bertanya lagi kepadanya . Ternyata dari pengakuannya , memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun , termasuk Dewi . Herland mengaku melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat dari DVD ataupun internet saja .
Di dalam pikiranku , aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Herland . Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland . Dia berharap kami dapat melakukannya lagi kapan-kapan . aku pun juga berharap dapat menikmati penis Herland lebih sering lagi .
TAMAT
Category: Cerita Dewasa
0 komentar